Senin, 12 Maret 2012

Buat Ku S'lalu Merasa Berarti




Bagaikan tetesan ,hujan di batas kemarau
Berikan kesejukan,yang lama tak kunjung datang
Menghapus,dahaga jiwaku akan cinta sejati
***

Untuk kesekian kali gadis cantik bernama Ify ini kembali menempelkan ponsel di telinganya. Sang operator kembali berbicara sama seperti sebelum nya. nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Ify kembali mendengus kesal. Dia menaruh ponsel nya di dalam tas. Kembali ia menopang dagu tirus nya dengan kedua tangan nya di atas meja.

“kemana sih? Dari kemaren gue hubungin gak pernah aktif!” gerutu nya sebal. Tiba-tiba dia terkesiap ketika ada yang menepuk pelan pundak nya. ternyata Sivia,sahabatnya.

“kenapa Fy? Muka kok ditekuk gitu.”tanya Via. Ify hanya memutar bola matanya. Kekesalan nya belum hilang.  Lalu menggeleng pelan membuat Sivia menautkan alis nya. aneh,bingung.

“lah? Jawab yang bener kek..”kali ini Sivia yang menggerutu. Ify melirik Sivia yang kini sedang membuka kotak bekal nya. dan mencomot satu pisang goreng yang ada di dalam nya.

“udah kuliah masih aja bawa pisang goreng.”kata Ify lalu tertawa kecil. Sivia menoleh dengan mulut yang masih penuh dengan pisang goreng kunyahan nya. dengan cepat Sivia lalu menelan nya.

“biarin dong Fy. Gak dosa ini kok,lagian sekalian hemat!” jawab Sivia. Ify hanya tersenyum kecil. Ponsel Sivia bordering,seketika ia menghentikan sejenak kegiatan nya memakan pisang goreng, lalu mengangkat telfon nya.

“iya hallo. Oh,iya iya. nanti ketemu di parkiran aja ya! Bye.” Setelah selesai berbincang dan menutup telfon nya, Sivia menyimpan kembali ponsel nya ke dalam tas.

“siapa Vi?”tanya Ify.

“Gabriel..”Sivia tersenyum malu-malu. Memang,Gabriel adalah pacar nya yang baru resmi seminggu yang lalu. Ify malah menghembuskan nya pelan.

“lah?kenapa Fy? Kok muka nya ditekuk lagi?”Sivia heran.

“Gabriel perhatian banget ya sama loe.”kata Ify pelan.

“bukan nya Rio juga gitu ya Fy?”Sivia bertambah heran. ify hanya mengangkat bahu nya. acuh tak acuh.

“dia ngilang.”desah Ify. “udah beberapa hari ini dia gak ada kabar,nomor nya gak aktif. Tiap gue dateng ke rumah nya pasti dia lagi gak ada.”lanjut Ify. sivia merangkul nya.

“mungkin dia sibuk Fy..ngertiin dia yah.” Ujar Sivia.

“gue sama dia udah pacaran sejak SMA Vi. Gue tau Rio orang nya sibuk,dia ikut OSIS,basket,lomba music,olimpiade. Gue selalu ngertiin dia Vi. Dia gak pernah punya waktu buat gue, tapi gue gak pernah marah sama dia. Meskipun gitu,dia selalu sms gue. Sekedar buat nyuruh gue makan. Tapi kali ini beda Vi, sampe gak aktif segala. Kalo dia sibuk,kenapa dia gak bilang sama gue Vi?” nada Ify meninggi. Terlihat sekali kalau dia benar-benar kesal terhadap Rio untuk kali ini.

“Fy,mungkin aja kan dia punya urusan pribadi yang gak bisa dikasih tau sama loe? Oke,mungkin gue emang Cuma bisa bilang sabar sama loe. Tapi loe inget Fy,Rio sayang banget sama loe. Percaya sama dia ya. Gak mungkin Rio macem-macem di belakang loe.”

“iya! gue ngerti Vi,gue ngerti ! tapi seenggak nya dia ngasih kabar sama gue! Jangan buat gue khawatir gini. Gue kangen sama dia,Vi..”lirih Ify yang kemudian menangis. Sivia memeluk nya.

***
Betapa,sempurna. Dirimu di mata hatiku.
Tak pernah kurasakan,damai sedamai bersamamu..
***

Ify berjalan pelan di sepanjang koridor kampus nya. Dengan dandanan dan pakaian yang tidak mewah namun tetap modis, membuat dia semakin terlihat cantik. Lelaki di sepanjang koridor terus menatap lekat setiap langkah nya sambil tersenyum pada Ify. Ify membalas senyuman mereka dengan ramah. Rambut panjang nya bergoyang tertiup angin. Sambil memeluk novel nya,dia terus berjalan menuju ke kelas lelaki yang beberapa hari ini selalu ia cari. Ketika tepat sampai di depan kelas,langkah Ify terhenti seketika. Nafas nya tercekat. Dada nya sesak. Ify menutup mulut nya. mata nya memanas seiring dengan keluar nya tetesan-tetesan air bening dari kedua sudut mata nya.

“Rio..”lirih nya pelan. bahkan terdengar seperti sebuah bisikan. Bisikan kesedihan dan kekecewaan yang terpancar dari gadis cantik ini.

Ify kecewa,kecewa pada lelaki yang kini tengah ia perhatikan dari ambang pintu kelas nya yang kosong. Hanya ada lelaki itu dengan seorang gadis yang sama sekali tidak Ify kenal. Mereka tidak menyadari kehadiran Ify. hingga mereka terus saja bercanda di dalam tanpa memperdulikan tangisan kekecewaan seorang gadis yang kini tengah menatap mereka.

“haha,kamu pinter ngelawak ya! Udahan ah Rio,cape dari tadi ketawa terus.”keluh gadis yang sedang bersama Rio. Dia merapihkan rambut nya dengan jari-jari tangan nya.

“haha,iyadeh. Udah,rambut nya gak usah dirapihin, kamu gitu aja udah cantik kok.”ujar Rio yang membuat gadis itu tersipu. Dia menunduk sambil tersenyum sendiri karena Rio menyebut dirinya cantik. Rio lalu mengangkat wajah gadis itu dan menatap nya lekat. Kemudian Rio mendekat kan wajah nya,gadis itu menutup kedua mata nya. ify yang masih berada di ambang pintu langsung berlari,tidak sanggup bila harus melihat adegan selanjut nya yang mungkin bisa semakin membuat nafas nya tercekat. Air mata nya semakin deras. Ify berlari ke parkiran,dia lalu masuk ke dalam mobil nya. detik itu juga dia langsung melesat meninggalkan kampus nya. sambil terus berusaha menghentikan tangisan nya,Ify membawa mobil nya dengan kecepatan penuh. Setelah berada di jalanan yang sepi,Ify pun menepikan mobil nya.

“gue salah apa sama loe..”tangis Ify seketika pecah lagi. Dia memukul stir mobil nya.

“GUE BENCI RIO !”teriak Ify. berharap agar beban nya sedikit keluar. Bagaimana Ify tidak kecewa? Dia setiap hari selalu mencoba menghubungi Rio,sekedar untuk memastikan kalau Rio baik-baik saja. Pasalnya,sudah beberapa hari ini juga Rio tidak pernah kuliah. Hingga tadi ada yang memberitahu Ify kalau Rio masuk,dengan bahagia nya Ify melangkahkan kaki untuk mencari Rio. tapi apa yang ia lihat, Rio malah sedang bercanda dengan seorang gadis tanpa peduli pada dia yang selama ini menghawatirkan nya.

***

Dengan langkah gontai,Ify memasuki kamar nya yang berada di lantai dua. Dia lalu menyimpan tas selempang nya dan berjalan kea rah balkon. Ify menutup mata nya sambil merasakan hembusan angin malam yang ia harap bisa sedikit menenangkan nya. tapi justru dugaan nya salah,itu malah membuat nya kembali terbayang dengan apa yang dia lihat tadi siang. Pembicaraan Rio dengan gadis itu,hingga adegan yang tidak sanggup lagi Ify bayangkan. Cairan hangat itu kembali membentuk aliran kecil di pipi putih nya. ify menangis tanpa suara.

“apa kita berakhir sampai disini aja,Rio?”tanya Ify. Tapi percuma saja,kini Rio tak ada disamping nya. kini hanya dirinya sendiri. Sepi. Dan hanya ditemani angin malam,bintang-bintang,bersama suara binatang-binatang malam yang sama sekali tidak dapat menghiburnya.

***
tak ada,yang bisa..
yang mungkin kan mengganti,tempat mu..
***

Esok nya,saat sore hari Ify menyempatkan diri untuk pergi jalan-jalan ke mall sekedar untuk menghibur hati nya. Dia pergi ke toko buku. Saat sedang memilih buku yang akan ia beli,sekilas ia melihat Rio. masih dengan gadis tempo hari. Ify menyepitkan mata nya.tepat sekali! Mereka berdua kini tengah berjalan ke toko buku dimana Ify berada. Dengan terburu-buru,Ify lalu menyimpan buku yang sedari ia pegang lalu berlari kecil meninggalkan toko tersebut. Sayang nya,di pintu masuk dia berpapasan dengan Rio. dengan sigap Rio menahan pergelangan tangan Ify.

“mau kemana?”tanya Rio. sedangkan gadis yang ada disampingnya hanya tersenyum simpul.

“lepasin. Gue mau pulang!”Ify mencoba menepis tangan Rio,tapi tidak berhasil. Karena cekalan Rio terlalu kuat.

“gak kangen nih?”tanya Rio dengan nada yang sangat terdengar santai. Membuat Ify spontan melirik nya dengan tatapan kesal dan marah. Lagi lagi,gadis yang berdiri disamping Rio hanya tertawa kecil melihat adegan pasangan yang ada didepan nya ini.

“apa loe bilang? Kangen? Ogah! Urusin tuh cewe baru loe!”kata Ify dengan judes nya yang membuat Rio geleng-geleng sambil tertawa kecil. Ify masih berusaha melepaskan tangan nya,tetap saja susah. Rio menghembuskan nafas nya lalu menarik Ify keluar dari area itu. Meninggalkan seorang gadis yang semakin heran melihat kelakuan Rio terhadap Ify. dia tersenyum,lalu menyusul Rio dan Ify yang sudah mendahului nya.

“lepasin gue!”teriak Ify saat sampai di parkiran. Rio tetap tidak mengabulkan permintaan Ify. dia menarik Ify dan memaksa Ify agar masuk ke dalam mobil nya. Rio menyalakan mobil lalu melesat menuju ke suatu tempat.

“gue mau dibawa kemana?”tanya Ify sambil mengusap-ngusap pergelangan tangan yang memerah akibat cekalan Rio.

“diem aja.”jawab Rio pendek yang membuat Ify semakin penasaran. Ify mendengus kesal. Ia semakin marah pada orang yang ada disamping nya kini.

“gak ngerti apa kalo gue lagi marah sama dia?malah santai-santai gitu! Udah selingkuh masih tetep aja berani sama gue?gak nyadar ya dia?dasar cowok gak peka! Gue putusin juga kalo gini!” sungut Ify sambil menatap tajam Rio dari samping. Dia lalu memalingkan wajah nya dan menatap ke depan masih dengan rasa marah nya yang belum mereda.

Ternyata Rio membawa Ify ke kampus. Setelah memarkirkan mobil nya,Rio lalu mengajak Ify turun.

“kenapa kita kesini?”kata Ify heran. tanpa mengubris pertanyaan Ify,Rio segera menuntun dan menggenggam tangan Ify untuk mengikuti langkah nya. ify tidak berontak. Walaupun masih marah dengan pemuda yang ada di depan nya,entah kenapa genggaman tangan nya selalu bisa membuat Ify tenang. Dengan langkah yang sedikit cepat,mereka berdua menaiki tangga hingga akhir nya sampai di tempat yang paling atas gedung kampus mereka.

“ngapain ngajak gue kesini?”tanya Ify ketus,dia melipat tangan nya didepan dada.

“gue mau ngomong hal penting sama loe.”Rio memasukan kedua tangan kedalam saku celana nya. kedua nya berdiri berdampingan,menghadap ke arah bintang-bintang yang berkerlip-kerlip. Angin berhembus lumayan kencang,membuat Ify merasa sedikit kedinginan. Melihat Ify seperti itu,Rio membuka jaket nya lalu memasangkan di bahu Ify. reflex Ify menoleh kea rah nya. dan menatap nya aneh.

“makasih.”ujar Ify pelan. rio mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya. rambut mereka berkibaran terkena hembusan angin.

“kenapa sekarang jadi gue-elo ngomong nya?biasa nya juga aku-kamu..”ujar Rio. ify diam tidak menjawab.
 Suasana hening. Ify kembali menatap Rio dari samping. Memperhatikan lekukan wajah nya yang selalu terlihat tampan dilihat dari sudut manapun.

“Fy..”panggil Rio,dia menoleh kea rah Ify. cepat-cepat Ify kembali melihat ke depan.

“ya?”jawab Ify bersikap seperti biasa.

“gak kangen sama aku?”tanya Rio. ify menelan ludah nya. dia menunduk.

“aku..kecewa sama kamu,Rio.”jawab Ify pelan. rio tersenyum lalu memegang kedua bahu Ify agar mereka berhadapan.

“kenapa kecewa sama aku?”tanya Rio lembut. dia menatap lekat kedua bola mata bening milik Ify. ify memalingkan wajah nya.

“kamu masih nanya?seharus nya kamu sadar Yo! Berani banget kamu main belakang! Aku tuh sakit hati Rio! kenapa sih kamu gak pernah ngerti?”teriak Ify kesal. Dia menangis lagi karena Rio memberikan respon yang sangat santai seakan-akan dia tidak bersalah.

“maksud kamu, aku selingkuh?”tanya Rio –lagi-. Ify mengangguk sambil menghapus air mata nya.

“kamu salah paham sayang..”Rio mengusap kepala Ify lembut. ify menepis nya kasar.

“bulshit! Terus kenapa kamu sama cewek itu..”

“ciuman?”Ify memotong pembicaraan Ify. “kamu ngira aku ciuman sama cewek itu?”lanjut Rio. lagi-lagi Ify mengangguk. Rio malah tertawa. Ify membulatkan mata nya.

“kok kamu ketawa sih? Emang ada yang lucu? Ha?”bentak Ify.

“ada! Lucu banget malah! Haha.”Rio terus tertawa. Ify mengerucutkan bibir nya.

“udah ah! Aku mau pulang!”Ify hendak beranjak dari situ. Tapi Rio kembali menahan nya.

“aku gak pernah ciuman sama dia. Bahkan aku belum pernah ciuman sama siapapun.”jelas Rio yang membuat Ify kembali menatap nya.

“aku juga gak pernah selingkuh, karena kamu satu-satu nya gadis yang mengisi relung hatiku..Alyssa,”ujar Rio lembut,dia menunjuk ke suatu arah. Pandangan Ify mengikuti arah telunjuk Rio. kembali Ify menutup mulut nya. kaget bercampur haru dia rasakan. Ternyata di belakang nya ada banyak lampu yang berkerlap-kerlip dan membentuk satu kalimat sakral dari Rio untuk nya. I Love You.

Ify kembali mengalihkan pandangan pada Rio yang tengah tersenyum manis pada nya.

“itu..buat aku?”tanya Ify yang masih terkesima. Rio mengangguk. Dia lalu berlutut di hadapan Ify,dan mengeluarkan sebuah kotak yang berisi sebuah cincin. Ify kembali menutup mulut nya. kaget.

“mau kah kamu menjadi wanita terakhir dalam hidup ku,Alyssa?” yap! Dengan kata lain kini Rio tengah melamar Ify! ify belum bisa menjawab nya. hati dan pikiran nya masih di penuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus di jwab oleh Rio sekarang juga untuk meyakinkan hati nya bahwa memang hanya ada dirinya di dalam relung hati Rio.

“aku..masih belum yakin..”kata Ify pelan.

“jawab dulu tawaran aku,setelah itu aku jelasin semua nya..”ujar Rio yang masih berlutut di depan nya. ify menghembuskan nafas nya perlahan.

“iya..aku mau..”jawab Ify yakin. Rio tersenyum senang lalu menyematkan cincin itu di jari manis Ify. dia lalu berdiri dan mengenggam tangan Ify.

“terus,cewek itu siapa ?”tanya Ify. rio mengacak pelan puncak kepala Ify.

“dia itu sepupu aku,nama nya Shilla. Oke ,aku jelasin deh. Aku sebenernya sengaja gak ngasih kabar sama kamu biar aku tau seberapa khawatir nya kamu sama aku. Trus aku deket sama Shilla juga sengaja karena aku pengen liat kamu cemburu.”ujar Rio yang sukses mendapat pukulan dari Ify.

“dasar penipu! Untung aja aku belum minta putus sama kamu!”sungut Ify.

“haha,emang kalo putus kamu bisa gitu hidup tanpa aku?”

“yee, dasar! Ya bisa lah! Emang kamu siapa?Cuma pacar aku doing tuh!”

“yakin nih Cuma pacar? Trus cincin itu artinya apa hayo??”Rio semakin gencar menggoda Ify.

“lagian kamu belum minta restu sama orang tua aku! Jadi belum resmi!” balas Ify.

“alah..mama papa kamu pasti setuju kok!”

“idihh,pede banget sih!”

“biarin! Haha”Rio tertawa. “Fy..”panggil Rio tiba-tiba. Ify menoleh.

“aku sayang kamu..”bisik Rio. dia mendekatkan wajah nya ke wajah Ify. ify menutup kedua mata nya. rio semakin mendekatkan wajah nya,hingga kini jarak mereka terhapuskan..

***
Kau membuat ku m’rasa hebat,karena..
Ketulusan cintamu, ku merasa teristimewa
Hanya karena, karena cinta..
Kau beri padaku sepenuh nya..
Buat ku slalu merasa,berarti..
***


Cheers,

@ahmi_242424

0 komentar:

Posting Komentar